Perbudakan dalam perspektif Islam merupakan salah satu tema yang cukup menimbulkan perdebatan di kalangan agamawan, para ahli, dan umum. Tidak jarang hal ini menjadi titik sasaran tembak dari orang-orang yang tidak suka dengan Islam. Hal ini salah satunya disebabkan rentang waktu yang demikian lebar antara masa Rosululloh, tatkala perbudakan masih merajalela dan dianggap sebagai sebuah kelaziman, dengan masa sekarang dimana perbudakan sudah hampir tidak ada di dunia ini.
A. DEFINISI PERBUDAKAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, beberapa pengertian yang berkaitan dengan Perbudakan adalah:
1. Budak: Hamba, jongos
2. Perbudakan: Perihal budak(hamba), segala hal mengenai budak
3. Sistem: Segolongan manusia yang dirampas kebebasan hidupnya untuk bekerja guna kepentingan golongan manusia lainnya.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa budak yaitu seseorang yang dirampas kebebasan hidupnya demi kepentingan manusia yang lain.
simbol perbudakan |
B. SEJARAH PERBUDAKAN DI DUNIA
Dunia telah mengenal perbudakan sudah sejak lama. Peradaban-peradaban besar Romawi, Yunani, Mesir, dan Cina telah mempergunakan sistem perbudakan ini untuk membangun peradaban mereka. Piramida-piramida megah di Mesir, didirikan dengan keringat dan darah dari budak-budak bani Israil atas perintah Firaun. Tembok besar cina, didirikan atas perintah Shih Huan Ti dari dinasti Qin dengan mempergunakan budak-budak. Bahkan menurut beberapa sumber, budak yang mati akan disatukan dengan adukan bahan pembuat bangunan tersebut.
Bangsa Eropa mulai mengenal perbudakan pada abad ke-14, dan berakhir pada abad ke-18. Ini terjadi ketika Eropa memasuki fase kolonialisme dan imperialisme ke seluruh penjuru dunia.
Hal ini berlaku pula ketika bangsa Eropa datang ke Benua Afrika. Awalnya hanya menjalin Hubungan dagang. Lalu dengan kecerdasan orang Eropa yang mampu melihat peluang dengan jeli sehingga terjadilah perdagangan budak dan perbudakan menjadi sebuah system yang diskenario secara sistemik.
Hal ini berlaku pula ketika bangsa Eropa datang ke Benua Afrika. Awalnya hanya menjalin Hubungan dagang. Lalu dengan kecerdasan orang Eropa yang mampu melihat peluang dengan jeli sehingga terjadilah perdagangan budak dan perbudakan menjadi sebuah system yang diskenario secara sistemik.
B.1. Awal Perbudakan orang-orang Afrika
Berdasarkan sejarah, perbudakan di Afrika dimulai dari suatu jenis penghukuman terhadap suatu jenis tindak kriminil. Pelaku kriminil kemudian dihukum oleh penguasa setempat untuk dijadikan budak.
Ketika Bangsa Eropa mengunjungi dan mengadakan hubungan dagang dengan penguasa lokal Afrika. Mereka mulai meminta budak sebagai barter dengan minuman keras, senjata, dan lain-lain untuk ditukar dengan budak, yaitu orang yang terhukum tadi.
B.2. Perburuan Budak Afrika
Disebabkan karena kebutuhan akan tenaga kerja sangat murah makin meningkat, maka Eropa memilih orang Afrika untuk dijadikan Budak. Awalnya, para budak itu diperoleh dengan cara barter dengan penguasa lokal Afrika. Pada akhirnya, perburuan ini beralih menjadi penculikan dan penyerbuan desa-desa di Benua Afrika.
Persenjataan yang jauh lebih unggul dan politik adu domba, membuat bangsa Eropa ini dengan mudah menaklukkan desa-desa benua Afrika ini dengan membawa budak-budak dalam jumlah yang besar. Sejak itulah fase “Triangular Trade” berkembang.
B.3. Amerika menjalankan perbudakan
Triangular Trade
Triangular Trade, Afrika-Amerika-Eropa |
Perjalanan menuju Amerika
Perjalanan dari Afrika menuju Amerika yang sangat tidak manusiawi. |
Disebut juga Middle Passage, yaitu perjalanan para budak yang sangat mengerikan menuju benua Amerika selama hampir 3 bulan lamanya. Para budak berjejal-jejalan dalam sebuah kapal dengan tanpa makanan yang cukup, tidak ada toilet sehingga proses buang air mereka di tempat itu juga.
Pelelangan Budak
Pelelangan Budak |
Budak yang kuat, sehat merupakan budak dengan harga yang paling tinggi/mahal. Selanjutnya budak yang kecil, muda, tua, sakit terjual paling akhir dengan harga yang murah. Disinilah perpisahan antara budak dalam satu keluarga. Mereka tidak paham yang terjadi sehingga akhirnya berpindah tangan ke tuan yang baru.
Brosur Pelelangan |
Kehidupan Para Budak
Para Budak yang berada di Amerika Utara biasanya dipekerjakan di pabrik. Dan para Budak yang berada di Amerika Selatan dipekerjakan di perkebunan. Kehidupan para budak sungguh menyedihkan.
1. Setiap hari mereka harus bekerja keras dari matahari terbit hingga matahari terbenam tanpa gaji dan perlakuan kasar.
2. Untuk tempat berlindung para budak harus membangun rumahnya sendiri dengan bahan seadanya.
3. Untuk makan, biasanya mereka makan makanan seadanya.
4. Dalam setahun hanya diberikan 3 underwears, sepasang sepatu dan pakaian seadanya oleh Tuannya.
5. Para budak tidak diperkenankan berbicara ketika bekerja dengan bahasa mereka. Bila berbicara akan mendapatkan hukuman.
6. Para budak tidak boleh belajar membaca dan menulis, tetapi pada hari minggu diperbolehkan ke gereja.
Budak di Perkebunan |
Budak akan dihukum bila:
1. Tidak bekerja giat.
2. Banyak berbicara selama bekerja.
3. Mencuri dari tuannya.
4. Berupaya melarikan diri.
5. Berupaya mengadakan pemberontakan.
Hukuman para budak dilakukan didepan umum para budak dengan tujuan sebagai bentuk intimidasi para budak agar tidak melakukan pembangkangan.Tingkat dan model Hukuman tergantung dari kesalahan yang telah dilakukan oleh para Budak.
Demikianlah sejarah perbudakan yang telah berlangsung selama 4 abad. Abilitionism (penghapusan perbudakan) mulai terjadi pada abad 18 dan awal abad 19. Abraham Lincoln adalah tokoh penting yang berupaya untuk menghapuskan perbudakan di Amerika Serikat walaupun akhirnya menyebabkan perang sipil di Amerika.
B.4. Penghapusan perbudakan di Amerika
Seperti kita ketahui, Amerika saat ini tidak mengenal adanya perbudakan. Sebenarnya hal ini terjadi dengan pergolakan yang panjang dan memakan korban yang cukup banyak.
Pada 12 April 1861, pecah Perang Saudara yang menjadi lembaran kelam sejarah di Amerika Serikat (AS). Perang yang berlangsung selama empat tahun itu menjadi ajang duel antara Pasukan Union (pemerintah) dari kawasan Utara dengan pasukan Konfederasi dari bagian Selatan.
Perang ini terjadi setelah Abraham Lincoln sebagai presiden Amerika serikat mengumumkan penghapusan perbudakan di seluruh wilayah Amerika. Hal ini tidak disetujui oleh wilayah selatan yang sangat bergantung kepada perbudakan tersebut. Akhirnya pecahlah perang antara wilayah utara yang menentang perbudakan dan wilayah selatan yang mendukung perbudakan.
korban perang Gattysburg yang terkenal |
Perang yang berakhir pada 1865 itu menewaskan sedikitnya 620.000 tentara dari kedua kubu, namun jumlah korban jiwa dari warga sipil tak terhitung sehingga perang ini dikenang sebagai konflik paling berdarah dalam sejarah AS.
Pasca perang saudara Amerika
Deklarasi penghapusan perbudakan oleh Abraham Lincoln tidak serta merta menaikkan derajat warga kulit hitam setara dengan warga kulit putih. Rasisme di Amerika masih terasa dimana-mana. Bahkan muncul beragam kelompok semacam ku klux klan yang selalu mengintimidasi warga kulit hitam dengan berbagai cara.
Di lain pihak, sentimen yang ditimbulkan Perang Saudara masih terlihat baru-baru ini ketika Gubernur Virginia Bob McDonnell menjadikan bulan April sebagai Bulan Sejarah Konfederasi –tanpa sedikit pun menyebut-nyebut tentang perbudakan. Setelah muncul protes, dia meminta maaf dan mengubah pernyataannya; mengutuk perbudakan sekaligus menyatakan bahwa perbudakan adalah penyebab perang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar